Demo Makassar Berakhir Ricuh: 3 Tewas, Puluhan Luka-Luka, Kerugian Capai Rp12 Miliar

RilNews – Aksi demonstrasi besar-besaran yang digelar di Kota Makassar pada Minggu malam, 31 Agustus 2025, berakhir ricuh. Bentrokan antara massa dan aparat keamanan menimbulkan korban jiwa, puluhan orang luka-luka, serta kerugian material dengan nilai miliaran rupiah. Peristiwa ini menjadi sorotan nasional karena dampaknya yang luas terhadap masyarakat maupun pemerintah daerah.

Kronologi Demo di Makassar

Demo di Makassar yang dipicu oleh ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah pusat awalnya berlangsung damai di sekitar kawasan Kantor DPRD Sulawesi Selatan. Ribuan massa dari berbagai elemen mahasiswa, buruh, hingga organisasi masyarakat turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi mereka.

Sekitar pukul 19.00 WITA, situasi mulai memanas ketika sekelompok massa melakukan pelemparan batu dan bom molotov ke arah aparat. Aparat kepolisian menanggapi dengan tembakan gas air mata serta water cannon. Kondisi semakin tidak terkendali ketika massa mulai merusak fasilitas umum di sekitar Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan AP Pettarani.

Korban Jiwa dan Luka-Luka

Berdasarkan laporan resmi dari Dinas Kesehatan Kota Makassar, kerusuhan tersebut menyebabkan 3 orang meninggal dunia, sementara 49 orang lainnya mengalami luka-luka. Dari total korban luka, 30 orang merupakan warga sipil, 15 mahasiswa, dan 4 aparat keamanan yang terkena lemparan batu serta benda tumpul.

Sebagian besar korban luka langsung dilarikan ke RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, sedangkan korban dengan luka ringan mendapat perawatan di beberapa klinik darurat.

Kerugian Material

Kerusuhan yang terjadi di Makassar juga menyebabkan kerugian material yang cukup besar. Menurut data sementara dari BPBD Sulsel, kerugian ditaksir mencapai Rp12 miliar. Beberapa kerusakan yang tercatat antara lain:

  • 5 kendaraan terbakar, termasuk 2 mobil pribadi dan 3 motor milik warga.
  • Gedung DPRD Sulawesi Selatan mengalami kerusakan di bagian kaca, pintu utama, serta ruang lobi akibat lemparan batu dan api.
  • Beberapa toko dan warung di Jalan Urip Sumoharjo mengalami penjarahan dan kerusakan etalase.
  • Fasilitas umum seperti halte bus, lampu lalu lintas, dan pagar pembatas jalan ikut rusak.

Tanggapan Pemerintah dan Aparat

Wali Kota Makassar menyampaikan rasa duka mendalam atas jatuhnya korban jiwa. Ia meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi. “Kami akan melakukan investigasi bersama pihak kepolisian untuk memastikan siapa yang memicu kerusuhan ini. Aksi menyampaikan pendapat seharusnya tidak berujung pada kekerasan,” ujarnya.

Kapolda Sulawesi Selatan menegaskan bahwa pihaknya telah menahan 23 orang yang diduga provokator dalam kerusuhan tersebut. Aparat juga akan terus melakukan patroli gabungan bersama TNI untuk menjaga keamanan di titik rawan.

Kondisi Terkini di Makassar

Pasca-kerusuhan, kondisi Kota Makassar mulai berangsur kondusif meski masih dijaga ketat oleh aparat. Beberapa jalan utama sudah dibuka kembali setelah sebelumnya ditutup akibat bentrokan. Petugas kebersihan dari Dinas PU juga diturunkan untuk membersihkan sisa-sisa puing, pecahan kaca, serta bekas kebakaran di lokasi kejadian.

Warga berharap agar peristiwa ini menjadi evaluasi bersama, baik bagi pemerintah maupun masyarakat, sehingga penyampaian aspirasi dapat dilakukan dengan cara yang damai tanpa menimbulkan korban maupun kerugian besar.

Kesimpulan

Kerusuhan demo di Makassar menambah daftar panjang aksi unjuk rasa yang berujung pada tragedi. Dengan adanya korban jiwa, puluhan orang luka-luka, serta kerugian materi yang besar, peristiwa ini menunjukkan pentingnya pendekatan damai dalam menyuarakan aspirasi. Aparat kini masih melakukan penyelidikan untuk memastikan siapa pihak yang bertanggung jawab di balik kerusuhan ini.

Baca juga :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *