RilNews – Gelombang aksi demonstrasi yang terjadi di Kota Solo (Surakarta) berakhir ricuh pada Sabtu malam, 30 Agustus 2025. Aksi yang awalnya berlangsung damai berubah menjadi bentrokan antara massa dan aparat kepolisian, sehingga menimbulkan korban jiwa, puluhan orang luka-luka, serta kerugian materi yang tidak sedikit.
Kronologi Aksi Demo di Solo Surakarta
Demo di Solo yang digelar oleh ribuan massa dari berbagai elemen masyarakat awalnya berjalan tertib di sekitar kawasan Bundaran Gladag. Massa menuntut adanya transparansi kebijakan pemerintah serta meminta DPRD Surakarta untuk mendengar aspirasi rakyat.
Namun, suasana mulai memanas ketika sebagian demonstran melakukan aksi pelemparan batu dan botol ke arah aparat. Aparat kepolisian kemudian merespons dengan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Situasi yang tak terkendali itu berujung pada kerusuhan di beberapa titik, terutama di Jalan Slamet Riyadi dan kawasan Pasar Klewer.
Korban Jiwa dan Luka-Luka
Berdasarkan data sementara dari pihak kepolisian dan rumah sakit, kerusuhan tersebut menyebabkan 2 orang meninggal dunia akibat bentrokan, sementara 37 orang lainnya mengalami luka-luka dengan tingkat keparahan berbeda. Dari jumlah tersebut, 25 orang dirawat di RSUD Dr. Moewardi, sementara sisanya mendapatkan perawatan ringan di klinik terdekat.
Beberapa aparat kepolisian juga dilaporkan mengalami luka akibat terkena lemparan benda keras dan harus mendapatkan penanganan medis.
Kerugian Material
Selain menimbulkan korban jiwa, kerusuhan di Solo juga menyebabkan kerugian material yang signifikan. Sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan, di antaranya:
- 3 unit kendaraan terbakar, termasuk mobil dinas milik pemerintah.
 - Beberapa pertokoan di sekitar Jalan Slamet Riyadi mengalami penjarahan dan perusakan etalase.
 - Kerusakan infrastruktur berupa lampu penerangan jalan dan halte bus yang dibakar massa.
 
Menurut estimasi awal dari pemerintah daerah, kerugian akibat kerusuhan tersebut mencapai Rp8 miliar.
Tanggapan Pemerintah dan Aparat
Wali Kota Surakarta menyampaikan duka cita mendalam atas jatuhnya korban jiwa dalam peristiwa ini. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah kota bersama aparat kepolisian akan segera melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencegah insiden serupa terulang kembali.
Kapolresta Surakarta menambahkan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait provokator dalam aksi tersebut. “Kami akan mengusut tuntas siapa saja yang memicu kerusuhan ini. Negara tidak boleh kalah oleh tindakan anarkis,” ujarnya dalam konferensi pers.
Kondisi Terkini di Solo
Pasca-kerusuhan, situasi di Solo mulai kondusif. Aparat gabungan TNI-Polri tetap disiagakan di beberapa titik strategis untuk memastikan keamanan. Jalan utama yang sebelumnya ditutup kini sudah dibuka kembali, meski masih ada puing-puing dan bekas kebakaran yang belum sepenuhnya dibersihkan.
Warga sekitar berharap agar kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak agar aksi menyampaikan aspirasi tidak lagi berujung pada kekerasan dan kerugian bersama.
Kesimpulan
Kerusuhan demo di Solo Surakarta meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat. Selain adanya korban jiwa dan puluhan orang luka-luka, kerugian material yang besar juga menjadi beban tambahan bagi pemerintah daerah. Penyelidikan lebih lanjut kini tengah dilakukan untuk memastikan siapa pihak yang bertanggung jawab dalam peristiwa tersebut.
Baca juga :
- Demo Meluas di Seluruh Indonesia, Korban Jiwa Disebut Lebih Banyak dari Data Resmi
 - Zona Merah Meluas, Pemerintah Keluarkan Perintah Penembakan di Lokasi Rawan Kerusuhan
 - Demo Makassar Berakhir Ricuh: 3 Tewas, Puluhan Luka-Luka, Kerugian Capai Rp12 Miliar
 - Ricuh Demo di Solo Surakarta: 2 Tewas, Puluhan Luka-Luka, Kerugian Capai Miliaran Rupiah
 - Bandung Bergejolak! Demo DPR Agustus 2025 Ricuh, Gedung Rusak
 - Kerusuhan Jakarta dalam Demo DPR: Korban Jiwa, Puluhan Halte Rusak, Kerugian Capai Rp 70 Miliar
 - Gelombang Demo DPR 25–30 Agustus 2025: Kronologi, Korban Jiwa, Kerusakan, dan Total Kerugian di Seluruh Indonesia